Minum obat saat hamil, berbahaya kah?

Kebanyakan Ibu hamil memang begitu akrab dengan gejala-gejala ngidam seperti mual dan muntah, pusing, sakit kepala ataupun gejala lainnya seperti perut mulas, sakit pinggang, sembelit, wasir dan seterusnya. Walau demikian jangan sebentar-sebentar mengandalkan obat untuk mengatasi masalah tersebut. Ingatlah bahwa ada obat-obat tertentu yang tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena obat-obat tersebut dapat berpotensi menimbulkan risiko bagi janin yang dikandung, sehingga selama kehamilan ibu harus ekstra hati-hati. Mungkin sebelum hamil Anda telah minum obat-obatan tertentu secara rutin baik itu didapat dari membelinya sendiri atau menggunakan resep dokter. Sekarang ketika kehamilan itu datang, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk menanyakan kemanan obat tersebut jika digunakan selama kehamilan.

Sebaiknya ibu hamil yang menderita penyakit tertentu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan. Berikut ini daftar beberapa obat yang aman dan obat yang dilarang untuk ibu hamil.

Obat yang Relatif Aman untuk Ibu Hamil

Perlu diingat, berikut obat yang aman dikonsumsi untuk ibu hamil:

  • Obat alergi: Obat semprot hidung.
  • Obat anti-mual: Vitamin B6 (sampai 100 mg per hari).
  • Obat sembelit: Pelunak feses.
  • Pencegah flu: Vaksin flu (jika ibu alergi terhadap telur atau daging ayam sebaiknya tidak melakukan vaksin flu sebab dalam vaksin terkandung bahan protein telur).
  • Obat sakit maag: Antasida.
  • Multivitamin: Pilihlah produk yang diformulasikan khusus untuk wanita hamil dan menyusui.
  • Pengurang rasa sakit: acetaminophen atau tylenol.
  • Anti-jamur: Krim vagina.
  • Anti-biotik: Golongan penicilin, cephalosporin, erythromycin, dan clindamycin.
  • Obat asma: Obat inhalasi yang mengandung steroid.
  • Antasida untuk ibu hamil dan anti-ulkus
  • Antidepresan: Obat golongan SSRI (Selective serotonin reuptake inhibitor) dan golongan trisiklik antidepresan seperti imipramine dan amitriptyline.
  • Obat hipertensi: Golongan metildopa.

jenis obat dilarang buat ibu hamil.

1.Aspirin

Aspirin merupakan salah satu  jenis obat dilarang buat ibu hamil. Biasanya aspirin sering digunakan untuk meringankan sakit gigi, sakit kepala, dan demam.

Namun, menurut healthinsurancequotes.org, aspirin untuk ibu hamil cukup berisiko menimbulkan berbagai masalah pada janin. Salah satunya berisiko membuat aliran darah bayi mengalir ke uterus yang dapat memengaruhi perkembangannya dan meningkatkan risiko masalah paru-paru untuk bayi

2. Ibuprofen

Ibuprofen merupakan obat yang  bisa mengatasi rasa nyeri, demam bahkan peradangan. Namun bagaimana jika dikonsumsi ibu hamil? Kelly Kasper, MD., OBGYN dan associate professor klinis di Indiana University School of Medicine mengatakan bahwa mengonsumsi Ibuprofen, terutama memasuki usia 30 minggu, Ibuprofen sebenarnya bisa menyebabkan kerusakan pada jantung bayi.

Dalam website Babycenter.com juga ditegaskan kalau ibuprofen tergolong obat yang tidak dianjurkan dikonsumsi selama kehamilan. Obat ini oleh US Food and Drug Administration (FDA) dikategorikan sebagai obat yang dapat membahayakan janin jika dikonsumsi pada usia trimester kehamilan ketiga.

3. Naproxen

Obat dilarang buat ibu hamil lainnya adalah Naproxen. Obat ini  juga harus dihindari selama kehamilan karena bisa berisiko menurunkan aliran darah ke janin secara signifikan.

Baca juga : Bahaya tidur telentang saat hamil yang harus diwaspadai ibu

4. Obat jerawat

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada kandungan yang terdapat dalam obat jerawat berisko bagi perkembangan janin. Misalnya, menyebabkan bayi lahir cacat, termasuk menyebabkan cacat jantung dan bibir sumbing. Adapun kandungan obat jerawat yang dimaksud adalah isotretinoin.

5. Ribavirin

Obat dilarang buat ibu hamil lainnya adalah Ribavirin. Obat ini merupakan jenis antivirus yang digunakan dalam kombinasi dengan interferon untuk mengobati hepatitis C berkelanjutan.

Ribavirin sangat berbahaya dikonsumsi ibu hamil sehingga  ibu hamil disarankan untuk menunggu enam bulan lebih dulu setelah menghentikan ribavirin untuk mulai program hamil.

obat yang dilarang untuk ibu hamil 300x226 Wajib tahu, Ini 10 obat yang dilarang untuk ibu hamil

6. Obat anti jamur

Dalam sebuah penelitian di Denmark yang dilakukan belum lama ini membuktikan kalau penggunaan obat antijamur flukonazol, yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi menunjukkan adanya  peningkatan risiko kelahiran secara mendadak.

7. Vitamin

Tahukah Parents, jika mengonsumsi vitamin secara berlebihan tidak disarankan? Terlebih lagi untuk ibu hamil. American Pregnancy Association menjelaskan, mengonsumsi  vitamin terlalu banyak (terutama zat besi dan kalsium) dapat menjadi ‘racun’ bagi janin dalam kandungan.

8. Ribavirin

Ribavirin adalah obat kategori X, yang berarti hampir dijamin bisa menyebabkan cacat lahir. Ribavirin adalah obat antiviral yang digunakan untuk mengobati kasus kronis Hepatitis C. Dalam penelitian yang melibatkan hewan hamil, Ribavirin menyebabkan banyak cacat lahir bayi atau kematian.

Janin hewan di hampir semua kasus tunduk pada embryo lethality dan teratogenisitas. Karena tingginya potensi komplikasi, perempuan disarankan untuk menunggu enam bulan setelah menghentikan Ribavirin untuk mulai mencoba hamil. Pria harus melakukan hal yang sama jika mereka menggunakan Ribavirin, karena dapat menyebabkan kelainan pada sperma.

Demikian penjelasan tentang obat yang aman dan obat yang berbahaya untuk ibu hamil. Semoga bermanfaat, bunda!