Kolik Bayi

apa itu kolik

Kolik adalah sebuah kondisi yang membuat bayi terus-terusan menangis tanpa ada penyebabnya. Kolik bukan termasuk penyakit dan tidak akan membahayakan bayi.  Dan apapun yang orangtua lakukan, tangisan itu tidak bisa dihentikan.

Ciri-ciri bayi yang mengalami kolik adalah pada saat menangis kedua tangannya mengepal, menarik lutut ke perut, wajahnya memerah, serta melengkungkan punggung.

 Penyebab Kolik

Penyebab kolik belum diketahui secara pasti, namun para ahli kesehatan mencoba menganalisis dan mengungkap beberapa teori:

  • Alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibu
  • Intoleransi laktosa
  • Perubahan bakteri pada sistem pencernaan
  • Sistem pencernaan bayi yang belum sempurna hingga aktivitas pencernaannya bermasalah
  • Kebiasaan merokok selama hamil atau menyusui berisiko menyebabkan kolik pada bayi
  • Belum matangnya sistem susunan syaraf pusat sehingga bayi merespons secara berlebihan terhadap rangsangan dari luar.

Namun, masih tidak jelas mengapa beberapa bayi mengalami kolik dan bayi-bayi lainnya tidak.

Apa saja yang membuat bayi lebih berisiko mengalami kolik?

Ibu yang merokok selama kehamilan atau setelah persalinan, memiliki risiko yang lebih besar akan memiliki anak yang mengalami kolik.

Banyak teori lain tentang apa yang menyebabkan anak rentan terhadap kolik, namun belum ada yang telah dibuktikan. Sebagai contoh:

  • Kolik lebih jarang terjadi pada anak pertama atau bayi yang diberikan susu formula.
  • Pola makan ibu saat menyusui tidak memicu kolik.
  • Anak perempuan dan laki-laki, bagaimana pun urutan kelahirannya dan apakah diberi ASI atau formula, sama-sama mengalami kolik.

Penanganan kolik

Kolik dapat membaik dengan sendirinya, seringnya pada usia 3 bulan. Namun tidak ada metode yang terbukti ampuh pada setiap bayi. Beberapa pilihan penanganan yang bisa dilakukan adalah:

  • Obat pereda gas. Obat-obatan ini tergolong aman, kecuali pada bayi yang harus menggunakan obat pengganti tiroid.
  • Probiotik. Probiotik adalah zat yang membantu menjaga keseimbangan alami bakteri baik pada saluran pencernaan. Karena bayi dengan kolik dapat memiliki ketidakseimbangan bakteri ini, peneliti telah mencoba untuk mengganti beberapa probiotik ini dalam beberapa studi. Salah satunya, Lactobacillus reuteri, secara signifikan mengurangi gejala kolik. Namun, hasil studinya beragam. Beberapa menunjukkan manfaat, beberapa lagi tidak menemukan manfaat apapun. Hingga saat ini, para ahli belum menemukan bukti yang cukup untuk merekomendasikan probiotik untuk mengatasi kolik.